Bertahan Dalam Kesesakan (Mazmur 77:1-3)
"Aku mau berseru-seru dengan nyaring kepada Allah, dengan nyaring kepada Allah, supaya Ia mendengarkan aku. pada hari kesusahanku aku mencari Tuhan; malam-malam tangan ku terulur dan tidak menjadi lesu, jiwaku enggan dihiburkan."
Seringkali apa yg kita alami sangat bertolak belakang dengan apa yg kita harapkan.... kita menginginkan sesuatu yg baik tapi justru penderitaan & kesesakanlah yg menghampiri kita. Tidak ada yg bisa memperidiksi kapan kesesakan itu datang semua terjadi tanpa di undang... bahkan terkadang kita merasa bahwa hidup kita berada di jalur yg benar. Kita setia berdoa, saat teduh, aktif dlm kegiatan kerohanian di gereja dan lain sebagainya, namun kepahitan & masalah tak juga kunjung selesai bahkan semakin bertambah... Sementara orang lain yg kelihatannya hidup jauh dari Tuhan, menuruti hawa nafsu mereka tapi seolah-seolah kebaikan lebih berpihak kepada mereka... Sehingga menimbulkan tanda tanya besar dalam hidup kita... "Mengapa ini yg harus aku alami?' di manakah Tuhan ketika aku dalam kesesakan ? atau masihkan Tuhan mendengar seruanku ?
Dalam Ayat di atas menjelaskan bahwa Asaf merupakan seorang yang takut Tuhan, seorang Pemuji & Penyembah di dalam Bait Allah. Ia seorang yg sangat menjaga kesucian & kesalehan hidup di hadapan Tuhan. Namun ia tidak dapat memungkiri bahwa dalam kehidupan sehari-hari yang ia jalani tidak lepas dari yang namanya kesusahan dan penderitaan. Hal tersebut lebih jelas lagi dalam ungkapannya di Mazmur 73:1-5,14,
"Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yg tulus hatinya, bagi mereka yg bersih hatinya. Tetapi aku, sedikit lagi maka kaki ku terpeleset, nyaris aku tergelincir. Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang2 fasik. Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat & gemuk tubuh mereka. Mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain. Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yg bersih, dan membasuh tanganku tanda tak bersalah. Namun sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi.
Asaf menyadari "memang Tuhan itu baik bagi orang-orang yg tulus hatinya tetapi kenapa hidupku yang ku jaga dengan hidup di jalan Tuhan justru aku seperti orang yang terkena kutuk & hukuman setiap hari sementara orang2 fasik mengalami hari2 yang baik, enak dan kemujuran..." sesuatu yg sangat ironis tapi merupakan realita hidup. Asaf mengharapkan berkat tapi yang datang penderitaan, Asaf mengharapkan kesehatan tapi yang datang kesakitan, Asaf mengharapkan kebaikan tapi yang datang justru keburukan dalam perjalan hidupnya. Asaf tidak dapat memahami apa yg sementara ia jalani... mengapa ini terjadi... (Mazmur 73 :16) tetapi ketika aku bermaksud untuk mengetahuinya, hal itu menjadi kesulitan di mataku. Asaf berkata aku dungu & tak mengerti kenapa & mengapa ini menimpa hidupnya... tetapi yang luar biasa dari Asaf adalah dalam Mazmur 77:3.... "Pada hari kesusahanku aku mau mencari Tuhan, malam-malam tanganku terulur dan tidak menjadi lesu. Asaf mampu bertahan dalam kesukaran, penderitaan & kesesakan yg ia alami.
Pertanyaannya adalah, bagaimana kita bisa bertahan dalam kesesakan yg kita alami ???
1. Sadar bahwa satu-satunya pertolongan kita yang pasti hanya datang dari pada TUHAN. (Mazmur 121: 1-2)
Äku melayangkan mataku ke gunung-gunung, dari manakah akan datangnya pertolonganku ? pertolonganku ialah dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi. Gunung merupakan tempat persermbunyian di waktu musuh mengejar, atau tempat perlindungan. namun Firman Tuhan katakan bahwa di dunia ini tidak ada rasa aman yang pasti, gunung tidak dapat memberikan pertolongan. kemanapun kita berlari, ke lembah-lembah, ke bukit-bukit, di sana pun tidak ada yang namanya rasa aman. Pemazmur menyadari bahwa pertolongan yang pasti hanya datangnya dari pada TUHAN yang menjadikan langit & bumi. oleh sebab itu jangan pernah mencari pertolongan kepada yg namanya ciptaan (langit & Bumi). Berlarilah pada TUHAN yang empunya ciptaan. Dia sanggup menjadikan segala yang tidak ada menjadi ada. segala yang tidak mungkin menjadi mungkin. Matius 11:28 berkata... "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Kata "kelegaan"di sini berarti "Rasa aman, tenang". Orang yang sadar bahwa dalam Tuhan ada pertolongan, akan mampu bertahan dlm masa kesesakan yang ia alami bahkan Ia mampu melintasinya...
2. Sadar & Percaya bahwa dalam keadaan apaun Tuhan selalu setia menjaga hidupmu. (Mzr 121:3-5)
"Ia tidak akan membiarkan kakimu goyah, penjagamu tidak akan terlelap. sesungguhnya tidak terlelap & tidak tertidur Penjaga Israel. Tuhanlah penjagamu, Tuhan lah naunganmu di sebelah tangan kananmu. Dalam keadaan baik maupun buruk, Tuhan selalu ada menyertai kita sebagai penolong dalam kesakan. Dia mengerti keluh kesah kita. jeritan batin kita. Dia terlalu sangat memahami apa yg kita alami. Tuahan katakan pencobaan-pencobaan yang kamu alami tidak melebihi kekuatanmu. Artinya jika kita selalu berlindung dalam naungan tangannya maka kekuatan untuk menghadapi masalah itu semakin luar biasa. mengapa Tuhanlah yang menjaga kita. Dalam naungan sayapNya kita berlindung, maka tidak ada 1 badai persoalan pun yg tidak mampu untuk di atasi. Berlindunglah dalam pemeliharaan & penjagaan Tuhan. Roma 8 berkata tidak ada yang dapat memisahkan kita dr kasihnya, sekalipun itu penderitaan, kesesakan, kelaparan, pedang, mara bahawa, jika kita berlindung dalam Nya. maka Ia akan membuat kita menjadi lebih dari pada orang yg menang. Bahkan Ia katakan Äku turut bekerja dalam masalahmu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Aku."
3. Jangan pernah berhenti berharap kepada Tuhan. Mazmur 77:3 berkata "pada hari-hari kesusahan ku, aku mencari tuhan, malam-malam tangamku terulur dan tidak menjadi lesu... dalam terjemahan New king James Version: "Pada hari-hari kesusahan Asaf, Asaf mengejar Tuhan sampai dapat..." inilah yg luar biasa dr seorang Asaf. seringkali ketika kita di berkati Tuhan saja baru kita mau mencari wajah Tuhan. waktu hidup mulai enak baru kita mau cari Tuhan. tetapi Asaf katakan justru dalam kesesakan & penderitaanku lah aku mengejar Tuhan sampai aku mendapatkan jawaban dariNya... Luar biasa....!! Dalam Mazmur 123 : 1-2. berkata "KepadaMu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga. Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata para hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita sampai Ia mengasihani kita.
Berharaplah kepada Tuhan dengan kerendahan hati SAMPAI kita mengalami jawaban Tuhan. jangan pernah menyerah dalam pergumulan dalam kesakan maka kita akan melihat kemuliaan demi kemuliaan Tuhan nyatakan dalam hidup kita. seorang pemenang adalah bukan seorang yang tidak pernah gagal tapi seorang yang tidak pernah menyerah ! Amin. Tuhan berkati.
Pengirim : Temmy Ivaldi
"Aku mau berseru-seru dengan nyaring kepada Allah, dengan nyaring kepada Allah, supaya Ia mendengarkan aku. pada hari kesusahanku aku mencari Tuhan; malam-malam tangan ku terulur dan tidak menjadi lesu, jiwaku enggan dihiburkan."
Seringkali apa yg kita alami sangat bertolak belakang dengan apa yg kita harapkan.... kita menginginkan sesuatu yg baik tapi justru penderitaan & kesesakanlah yg menghampiri kita. Tidak ada yg bisa memperidiksi kapan kesesakan itu datang semua terjadi tanpa di undang... bahkan terkadang kita merasa bahwa hidup kita berada di jalur yg benar. Kita setia berdoa, saat teduh, aktif dlm kegiatan kerohanian di gereja dan lain sebagainya, namun kepahitan & masalah tak juga kunjung selesai bahkan semakin bertambah... Sementara orang lain yg kelihatannya hidup jauh dari Tuhan, menuruti hawa nafsu mereka tapi seolah-seolah kebaikan lebih berpihak kepada mereka... Sehingga menimbulkan tanda tanya besar dalam hidup kita... "Mengapa ini yg harus aku alami?' di manakah Tuhan ketika aku dalam kesesakan ? atau masihkan Tuhan mendengar seruanku ?
Dalam Ayat di atas menjelaskan bahwa Asaf merupakan seorang yang takut Tuhan, seorang Pemuji & Penyembah di dalam Bait Allah. Ia seorang yg sangat menjaga kesucian & kesalehan hidup di hadapan Tuhan. Namun ia tidak dapat memungkiri bahwa dalam kehidupan sehari-hari yang ia jalani tidak lepas dari yang namanya kesusahan dan penderitaan. Hal tersebut lebih jelas lagi dalam ungkapannya di Mazmur 73:1-5,14,
"Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yg tulus hatinya, bagi mereka yg bersih hatinya. Tetapi aku, sedikit lagi maka kaki ku terpeleset, nyaris aku tergelincir. Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang2 fasik. Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat & gemuk tubuh mereka. Mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain. Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yg bersih, dan membasuh tanganku tanda tak bersalah. Namun sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi.
Asaf menyadari "memang Tuhan itu baik bagi orang-orang yg tulus hatinya tetapi kenapa hidupku yang ku jaga dengan hidup di jalan Tuhan justru aku seperti orang yang terkena kutuk & hukuman setiap hari sementara orang2 fasik mengalami hari2 yang baik, enak dan kemujuran..." sesuatu yg sangat ironis tapi merupakan realita hidup. Asaf mengharapkan berkat tapi yang datang penderitaan, Asaf mengharapkan kesehatan tapi yang datang kesakitan, Asaf mengharapkan kebaikan tapi yang datang justru keburukan dalam perjalan hidupnya. Asaf tidak dapat memahami apa yg sementara ia jalani... mengapa ini terjadi... (Mazmur 73 :16) tetapi ketika aku bermaksud untuk mengetahuinya, hal itu menjadi kesulitan di mataku. Asaf berkata aku dungu & tak mengerti kenapa & mengapa ini menimpa hidupnya... tetapi yang luar biasa dari Asaf adalah dalam Mazmur 77:3.... "Pada hari kesusahanku aku mau mencari Tuhan, malam-malam tanganku terulur dan tidak menjadi lesu. Asaf mampu bertahan dalam kesukaran, penderitaan & kesesakan yg ia alami.
Pertanyaannya adalah, bagaimana kita bisa bertahan dalam kesesakan yg kita alami ???
1. Sadar bahwa satu-satunya pertolongan kita yang pasti hanya datang dari pada TUHAN. (Mazmur 121: 1-2)
Äku melayangkan mataku ke gunung-gunung, dari manakah akan datangnya pertolonganku ? pertolonganku ialah dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi. Gunung merupakan tempat persermbunyian di waktu musuh mengejar, atau tempat perlindungan. namun Firman Tuhan katakan bahwa di dunia ini tidak ada rasa aman yang pasti, gunung tidak dapat memberikan pertolongan. kemanapun kita berlari, ke lembah-lembah, ke bukit-bukit, di sana pun tidak ada yang namanya rasa aman. Pemazmur menyadari bahwa pertolongan yang pasti hanya datangnya dari pada TUHAN yang menjadikan langit & bumi. oleh sebab itu jangan pernah mencari pertolongan kepada yg namanya ciptaan (langit & Bumi). Berlarilah pada TUHAN yang empunya ciptaan. Dia sanggup menjadikan segala yang tidak ada menjadi ada. segala yang tidak mungkin menjadi mungkin. Matius 11:28 berkata... "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Kata "kelegaan"di sini berarti "Rasa aman, tenang". Orang yang sadar bahwa dalam Tuhan ada pertolongan, akan mampu bertahan dlm masa kesesakan yang ia alami bahkan Ia mampu melintasinya...
2. Sadar & Percaya bahwa dalam keadaan apaun Tuhan selalu setia menjaga hidupmu. (Mzr 121:3-5)
"Ia tidak akan membiarkan kakimu goyah, penjagamu tidak akan terlelap. sesungguhnya tidak terlelap & tidak tertidur Penjaga Israel. Tuhanlah penjagamu, Tuhan lah naunganmu di sebelah tangan kananmu. Dalam keadaan baik maupun buruk, Tuhan selalu ada menyertai kita sebagai penolong dalam kesakan. Dia mengerti keluh kesah kita. jeritan batin kita. Dia terlalu sangat memahami apa yg kita alami. Tuahan katakan pencobaan-pencobaan yang kamu alami tidak melebihi kekuatanmu. Artinya jika kita selalu berlindung dalam naungan tangannya maka kekuatan untuk menghadapi masalah itu semakin luar biasa. mengapa Tuhanlah yang menjaga kita. Dalam naungan sayapNya kita berlindung, maka tidak ada 1 badai persoalan pun yg tidak mampu untuk di atasi. Berlindunglah dalam pemeliharaan & penjagaan Tuhan. Roma 8 berkata tidak ada yang dapat memisahkan kita dr kasihnya, sekalipun itu penderitaan, kesesakan, kelaparan, pedang, mara bahawa, jika kita berlindung dalam Nya. maka Ia akan membuat kita menjadi lebih dari pada orang yg menang. Bahkan Ia katakan Äku turut bekerja dalam masalahmu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Aku."
3. Jangan pernah berhenti berharap kepada Tuhan. Mazmur 77:3 berkata "pada hari-hari kesusahan ku, aku mencari tuhan, malam-malam tangamku terulur dan tidak menjadi lesu... dalam terjemahan New king James Version: "Pada hari-hari kesusahan Asaf, Asaf mengejar Tuhan sampai dapat..." inilah yg luar biasa dr seorang Asaf. seringkali ketika kita di berkati Tuhan saja baru kita mau mencari wajah Tuhan. waktu hidup mulai enak baru kita mau cari Tuhan. tetapi Asaf katakan justru dalam kesesakan & penderitaanku lah aku mengejar Tuhan sampai aku mendapatkan jawaban dariNya... Luar biasa....!! Dalam Mazmur 123 : 1-2. berkata "KepadaMu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga. Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata para hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita sampai Ia mengasihani kita.
Berharaplah kepada Tuhan dengan kerendahan hati SAMPAI kita mengalami jawaban Tuhan. jangan pernah menyerah dalam pergumulan dalam kesakan maka kita akan melihat kemuliaan demi kemuliaan Tuhan nyatakan dalam hidup kita. seorang pemenang adalah bukan seorang yang tidak pernah gagal tapi seorang yang tidak pernah menyerah ! Amin. Tuhan berkati.
Pengirim : Temmy Ivaldi